Masa
libur kuliah telah di mulai di hari pertama ku merasa arti libur sebenarnya
bangun siang yang biasa tak pernah bisa ku rasakan karena jam kuliah yang masuk
selalu pagi itu mengakibatkan saya harus bangun pagi supaya tidak telat dalam
mata kuliah. Tapi setelah beberapa hari di jalani saya merasakan bosan, karena
tidak ada kegiatan dan ingin mencari pekerjaan yang mungkin untuk mengisi waktu
luang saya namun sampai saat ini belum
juga saya menemukan mungkin saya akan berusaha sampai perkuliahan masuk. Bosan selalu
dirumah dan sampai kini pun jarang pergi
seperti anak perumahan mungkin seminggu ini saya akan berada di rumah dan
setelah seminggu mungkin saya akan pergi ke kebun mungkin mencoba belajar
menjadi petani untuk modal kedepan dan mengasa keterampilan dan skill saya
supaya nanti tidak terbatah-batah saya menjdi petani. Saat ini saya sangat
ingin kuliah supaya bisa berkumpul dengan teman-teman berbagi tawa namun libur
yang tidak sebentar membuat saya harus belajar dan mempersiapkan semuanya untuk
menjalani semester yang akan mungkin lebih menantang lagi pelajaran dan
memperbaiki nilai-nilai yang telah tertinggal di dalam semester dua, dan
belajar memperdalam ilmu Agama karena di semester tiga in banyak ilmu Agama
yang di pelajari supaya saya tidak buta dalam belajar karena di dalam semester
dua dan tiga saya merasa orang yang paling bodoh karena saya tidak begitu
memahami ilmu Agama yang saya pelajari dan cerita-cerita munculnya ilmu yang
belum saya pelajari di sekolah-sekolah saya dahulu dan mungkin saya tidak akan mempelajari ilmu ini jika saya tidak masuk
di dalam universitas yang membahas ilmu Agama. Namun saya sekali di universitas
in banyak masalah-masalah yang terjadi sehingga kadang membuat saya merasa ragu
dan sedikit takut akan terjadi pada kami tentang hal-hal yang terjadi pada
semester yang telah sarjana namun ijazah mereka tidak di akui sehingga mereka
sulit untuk mencari pekerjaan itulah mengapa saya sedikit cemas dengan masalah
tersebut saya akan takut akan berdampak kepada progam pendidikan yang sedang
kami jalani saat ini. Namun saya tidak lebih berpikir kepada hal itu semua
karena saya berpikir saya tidak mengejar ijazah namun saya mengejarilmu-ilmu
yang di berikan oleh para pengajar yang ada di universitas tersebut. Banyak yang
bertanya namun saya menjawab dengan tegas bahwa jurusan yang saya ambil itu
adalah jurusan yang memang saya pilih berdasarkan hati saya bukan karena tuntutan
oleh orang tua, mungkin saya akan bertahan di universitas tersebut sampai saya
mendapat gelar sarjana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar