Rabu, 18 Juni 2014

masalah libur kuliah dan perkuliahan



Masa libur kuliah telah di mulai di hari pertama ku merasa arti libur sebenarnya bangun siang yang biasa tak pernah bisa ku rasakan karena jam kuliah yang masuk selalu pagi itu mengakibatkan saya harus bangun pagi supaya tidak telat dalam mata kuliah. Tapi setelah beberapa hari di jalani saya merasakan bosan, karena tidak ada kegiatan dan ingin mencari pekerjaan yang mungkin untuk mengisi waktu luang saya  namun sampai saat ini belum juga saya menemukan mungkin saya akan berusaha sampai perkuliahan masuk. Bosan selalu dirumah dan sampai kini  pun jarang pergi seperti anak perumahan mungkin seminggu ini saya akan berada di rumah dan setelah seminggu mungkin saya akan pergi ke kebun mungkin mencoba belajar menjadi petani untuk modal kedepan dan mengasa keterampilan dan skill saya supaya nanti tidak terbatah-batah saya menjdi petani. Saat ini saya sangat ingin kuliah supaya bisa berkumpul dengan teman-teman berbagi tawa namun libur yang tidak sebentar membuat saya harus belajar dan mempersiapkan semuanya untuk menjalani semester yang akan mungkin lebih menantang lagi pelajaran dan memperbaiki nilai-nilai yang telah tertinggal di dalam semester dua, dan belajar memperdalam ilmu Agama karena di semester tiga in banyak ilmu Agama yang di pelajari supaya saya tidak buta dalam belajar karena di dalam semester dua dan tiga saya merasa orang yang paling bodoh karena saya tidak begitu memahami ilmu Agama yang saya pelajari dan cerita-cerita munculnya ilmu yang belum saya pelajari di sekolah-sekolah saya dahulu dan mungkin saya tidak  akan mempelajari ilmu ini jika saya tidak masuk di dalam universitas yang membahas ilmu Agama. Namun saya sekali di universitas in banyak masalah-masalah yang terjadi sehingga kadang membuat saya merasa ragu dan sedikit takut akan terjadi pada kami tentang hal-hal yang terjadi pada semester yang telah sarjana namun ijazah mereka tidak di akui sehingga mereka sulit untuk mencari pekerjaan itulah mengapa saya sedikit cemas dengan masalah tersebut saya akan takut akan berdampak kepada progam pendidikan yang sedang kami jalani saat ini. Namun saya tidak lebih berpikir kepada hal itu semua karena saya berpikir saya tidak mengejar ijazah namun saya mengejarilmu-ilmu yang di berikan oleh para pengajar yang ada di universitas tersebut. Banyak yang bertanya namun saya menjawab dengan tegas bahwa jurusan yang saya ambil itu adalah jurusan yang memang saya pilih berdasarkan hati saya bukan karena tuntutan oleh orang tua, mungkin saya akan bertahan di universitas tersebut sampai saya mendapat gelar sarjana.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar